Selasa, 22 Mei 2012

HADITS TENTANG DENGANMENDIDIK DENGAN PEMBIASAAN


TUGAS PENGAJIAN HADITS TARBAWI II
                                                       
(HADITS TENTANG DENGANMENDIDIK DENGAN PEMBIASAAN)


Disusun guna memenuhi tugas:
                                    Mata Kuliah                :  Hadits Tarbawi II
                                    Dosen Pengampu        : Muhammad Ghufron, M.S.I



Disusun Oleh:
                                                Nama   : Muhammad Nursalam
                                                NIM    : 2021110182
                                                Kelas   : D

Jurusan Tarbiyah PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2012
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim                   
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, karena berkat taufik dan hidayah-NYA, laporan ini dapat diselesaikan dan dapat hadir ke hadapan Bapak Dosen. Sholawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya, dengan harapan semoga umatnya dapat mengikuti akhlak dan budi pekertinya yang mulia.
Laporan ini disusun guna memenuhi tugas Ujian Tengah Semester (UTS) untuk mata kuliah Hadits Tarbawi II, dengan ketentuan sebagai berikut :
Nama Majlis Ta’lim            : Al-Ihya’
Pengasuh atau Pembicara    : Ustadz Ahmad As-Sabti
Hari, Tanggal                        : Jum’at, 06 April 2012
Waktu                                   : 08.00-10.00 WIB
Alamat                                  : Jln. Hayam Wuruk, Sampangan gang 09
Tema Pengajian                   : Mendidik Dengan Pembiasaan
Akhirnya, hanya kepada Allah jualah do’a disampaikan, semoga usaha penyusunan laporan ini menjadi amal ibadah kepada Allah SWT dan semoga memberikan manfaat bagi para pembaca.
Amin yaa robbal ‘alamin.
                                                                                                                           Pekalongan,02 Mei 2012
           
Dosen Pengampu,

Moh. Ghufron. M. S.I

 Penyusun,                                                                                         Mengetahui,                                                                                                   

M.Nursalam                                                                                     M.Ali Mubaroq    2021110182                                                                                    2021110180


RISET ANAK BARBAKAT


RISET
ANAK BERBAKAT “TENIS MEJA”
DI SMP N 01 BOJONG
Disusun guna memenuhi tugas:
Mata Kuliah                :Psikologi Pendidikan
Dosen Pengampu        :Atiyatul Maula,M.Psi
Disusun oleh:
Muhammad Nur Salam
2021110182
Kelas D

JURUSAN TARBIYAH (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2012


KATA PENGANTAR
Bissmillahirrahmanirrahim
Anak berbakat mempunya kebutuhan dan masalah khusus. Jika mendapat pembinaan yang tepat yang memungkinkan mereka mengembangkan bakat dan kemampuan mereka secara utuh dan optimal, mereka dapat memberi sumbangan yang luar biasa kepada masyarakat. Jika tidak, mereka dapat menjadi underachiever, seseorang yang kinerjanya di bawah kemampuannya, dan hal ini tidak merugikan perkembangan dirinya saja, tetapi juga merugikan masyarakat yang kehilngan bibit unggul untuk pembangunan negara.
Adalah kewajiban kita semua utuk membantu memupuk telanta dan kemampuan anak berbakat, seperti juga kewajiban kita terhadap masyarakat untuk membantu menyiapkan tenaga profesional ulung dan pemimpin masa depan.














A.    RESUME
Bakat
Bakat adalah kemampuan khusus yang menonjol diantara berbagai jenis kemampuan yang diikuti seseorang. Kemampuan khusus ini biasanya berbentuk ketrampilan atau suatu loiding ilmu, misalnya kemampuan khusus (bakat) dalam bidang musik, seni Suara, olahraga, matematika, tersebut.
Bakat sebagaimana halnya dengan intelegensi merupakan warisan dari orang tua, nenek, kakek, dan pihak ibu dan Bapak.
Pada umumnya anak-anak mempunyai bakat diketahui orang tuanya dengan memperhatikan tingkah laku dan kegiatan anaknya sejak dari kecil biasanya anak yang memiliki bakat dalam suatu bidang dia akan gemar sekali melakukan atau membicarakan bidang tersebut.
Kondisi Lingkungan yang dapat menyulitkan anak berbakat adalah:
1)      Isilasi Sosial
Karena kurang memahami ciri-ciri dan kebutuhan anak berbakat, orang
                        Orang dewasa dalam sikap dan perilaku mereka dapat menunjukan sentimen atau penolakan terhadap anak berbakat.

2)      Harapan yand tidak Realistis
Harapan atau tuntutan yang tidak realistis terhadap anak yang berbakat dari pihak orang tua atau orang dewasa lainnya dapat terjadi karena dua hal :
           
a.       Kecenderungan untuk menggeneralisasi sehinggga anak berbakat diharapkan/dituntut menonjol dalam semua budang.
b.      Pelibatan ego orang tua atau guru terhadap keberhasilan anak (ingin merasa bangga atas prestasi anak).


3)      Tidak tersedia pelayanan pendidikan yang sesuai
Ketidakpedulian terhadap kebutuhan anak berbakat dan penolakan terhadap hak-hak mereka menyebabkan masyarakat kurang memberikan kesempatan pendidikan yang sesuai bagi anak berbakat.
Akibat dari keterantaran ini bahwa sisiwa berbakat harus menyelaisaikan pendidikan formal mereka dalam sekolah yang lebih menekankan konformitas terhadap “yang rata-rata”. Dalam iklim sosial ini anak berbakat dapat merasa tidak nyaman sebagai seseorang yang “berbeda” hal ini dapat mempunyai dampak negatif terhadap kesehatan mentalnya maupun terhadap pertumbuhan dan perkembangannya secara menyeluruh.[1]

B.INTERVIEW
Peneliti
Guru
Menurut ibu bakat itu apa?



Adakah murid ibu yang berbakat? Dalam bidang apa?






Tanda-tanda yang mencirikan kalo dia berbakat itu apa pak?

Sekolah memfasilitasi bakat tersebut ndak pak?



Bagaimana prestasinya di kelas pak?


Dia anaknya gimana pak?
Bakat itu ya.. sudah ada sejak dalam kamdungan, beda dengan minat. Kalo minat itu sesuatu yang diinginkan..

Bu Mul: Ada banyak, ya.. dalam hal nari, seni suara, musik macapat,dll.

Pak Feri: Malahan ada anak didikan saya yang udah beberapa kali enjadi juara bertahan tenis meja dan sekarang masih beranjak ke tingkat provinsi..

Ya.. dia emang seneng tenis meja mas..


Ya.. di sekolah juga saya belikan papan tenis khusus dan di rumahnya ternyata keluarga juga mendukung dan punya papan tenis pribadi..

Ya kalo menurut saya pribadi dia standar, ya.. pinter sih..

Dia anaknya pendiem, tenang, kalem. Tapi ndak kayak temen-temennya yang kadang “pecicilan”.


Peneliti
Anak
Emang tenis meja niku hobi pok mas?

Mulai kapan seneng tenis meja mas?

Emang cita-cita jenengan nopo sih mas?

Aktifitas sing boten pernah ditinggalke nopo mas?

Pernah dapet rangking pinten nang kelas mas?

Menurut sampean sekolah niku senenge opone mas?

Nek ten kelas belajare biso konsen boten mas?
Pernah boten? Minat pingin melakukan suatu kegiatan tapi ten sekolah ndak ada kegiatan itu mas?
Iya hobi mas..

Seneng tenis meja mulai kelas 1 SD mas..

Cita-citaku pingin jadi atlit tenis meja mas..

Dari SD sampe saiki latihan tenis meja (klub tenis) di Jatayu mas..

Ora pernah 10 besar, tapi dulu pas SD pernah.

Akeh koncone, kadang nek gurune penak ya seneng pelajarane mas..

Boten, seringe nang kelas “turu” asale “kesel” latihan mas..
Ya.. aku pingin kegiatan ekstra alat-alat musik, kayak gamelan, dll. Tapi di sekolah ndak ada mas..

Peneliti
Orangtua
 Ibu ngiro boten? Nek putrane jenengan gadah bakat tenis meja bu..



Ibu sekolahke putrane jenengan niku alasan e supados pripun bu?


Pernah boten jenengan ngatur-ngatur putrane jenengan kudu ngoten-kudu ngoten bu?



Nek ten griyo putrane jenengan seringh kumpul kalih rencang-rencange boten bu?


Prestasi ten raporte pripun bu?
Pertama-tama nggeh boten ngiro mas, pas SD kelas 2 niku mulai diarahkan dan bisa. Juga kebetulan bapake juga seneng tenis meja mulai SD, juga sering menjuarai mas..

Nggeh sing pertama, pun kewajiban orangtua memberikan pendidikan yang terbaik pada anak. Kedua, agar anak punya bekal ilmu.

Boten pernah, nggeh kami memberi kebebasan apapun yang diinginkan asalkan positif, kami sebagai orangtua hanya mendukung dan memberi motivasi mas..

Nggeh mas, nggeh sering juga maenan layangan , bal-balan kalih rencange. Nggeh namanya juga nak-anak mas..

Oh nek prestasi akademis emang dia rata-rata mas, ndak menonjol Cuma dalam bidang olah raga.(tenis meja)..

C. OBSERVASI
1.      Orangtua
Saat interview, ibu duduk santai, tampak ramah,dan akrab dalam berbicara, tersenyum, bercarita panjang lebar tentang keadaan dan aktifitas dalam keluarga.
2.      Guru
Saat interview, guru tampak tenang dan antusias dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan saya, dengan gaya bahasa yang tegas dan lantang, terlihat bangga dengan prestasi-prestasi anak didiknya yang menjuarai lomba-lomba.
3.      Anak
Saat interview, anak tampak tenang, kalem, bicara kalo ditanya, terlihat pemalu.

D.SIMPULAN
            Berdasarkan hasil peneletian yang saya uraikan di atas, dan banyak kesesuaian dengan teori-teori yang ada terkait dengan bakat maupun anak yang berbakat.
            Di anntara keterkaitan-keterkaitan tersebut adalah,bahwa anak yang berbakat pada umumnay karena adanya faktor hereditas(pembawaan), sebagaimana termaktub dalam resume dan terbukti oleh hasil penelitian yang saya lakukan.
            Anak berbakat selalu senang melakukan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan apa yang manjadi bakatnya dan menjadikan bakatnya sebagai hobi maupun cita-citanyayang ingin dia raih.
            Pada umumnya anak berbakat memerlukan pelayanan di luar jangkauan program sekolah biasa, dan hasil penelitian yang saya lakukan ini ternyata adanya dukungan dari pihak sekolah maupun keluarga untuk memfasilitasi bakat tersebut sehingga kebutuhan bakatnya terpenuhi dan bisa berkembang.




[1] Dr. Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, ( Jakrta : PT. Rineka Cipta ). Hal 242